HAROKAH KOMPREHENSIF (2)

DAKWAH IKHWAN KOMPREHENSIF
Karakter paling specifik dakwah kami adalah komprehensif yang meliputi semua aspek, yang terangkum dalam rabaniyah 'alamiyah (ketuhanan universal).
  • Adapun ia dikatakan Rabaniyyah, karena pusat yang menjadi pores bagi seluruh sasaran dakwah kami adalah bagaimana manusia itu bisa mengenal Tuhannya. Di atas ikatan yang kokoh ini tegaklah spiritual yang mulia, yang mengantarkan jiwa-jiwa mereka melambung tinggi, lepas dari belenggu kegersangan dan kehampaan materi menuju kesucian, keutamaan dan keindahan hakikat manusia. Kami, Ikhwanul Muslimin, selalu menyatakan dari lubuk hati kami, "Allahu Ghayatuna" (Allah tuluan kami). Maka dari itu, sasaran pertama dari dakwah ini adalah mengajak manusia untuk membangun kembali hubungan spiritual transendental yang mengikat mereka dengan Allah tabaraka wataala, yang umumnya manusia sudah melupakannya, maka Allah pun melupakan mereka.
  • "Wahai sekalian manusia, beribadahlah kepada Tuhan kalian, yang telah menciptkan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orangorang bertaqwa". (Al-Baqarah: 21)
  • Inilah sesungguhnya kunci pertama untuk memecahkan serangkaian masalah kemanusiaan yang disebabkan oleh tirani Materialisme yang mengangkanginya, yang mereka tidak mampu melepaskan diri dari cengkeramannya. Tanpa adanya kunci ini, tidak mungkin upaya perbaikan dapat ditegakkan.
  •  Adapaun ia disebut 'alamiyah (universal atau Internasionalisme), karena dakwah kami ini ditujukan kepada seluruh umat manusia, dan semua manusia itu pada dasarnya bersaudara; asal kejadian mereka satu, bapak mereka satu, serta nasab dan keturunan mereka pun satu. Tidak ada yang paling utama di antara mereka kecuali taqwa dan kebajikan serta keutamaan yang bisa dipersembahkan salah seorang di antara mereka kepada yang lainnya.
  • "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An- Nisa': 1) 
Karena itu, kami sama sekali tidak meyakini prinsip rasialisme dan fanatisme kesukuan, serta tidak mendukung kebanggaan atas ras dan warna kulit. Namun sebaliknya, kami selalu menyeru kepada persaudaraan yang adil di kalangan umat manusia. Saya membaca suatu pendapat salah seorang penulis Barat, bahwa menurutnya jenis manusia itu dibagi menjadi tiga, yakni: pencipta, penjaga, dan perusak. 

Penulis tadi menggolongkan bangsanya dalam jenis manusia pencipta atau penemu, sedangkan bangsa Barat yang lain sebagai pemelihara, dan kita bangsa Timur ini digolongkan sebagai bangsa perusak. Sudah barang tentu klasifikasi ini sangat tidak adil dan tendensius, disamping sudah keliru dari asalnya. 

Semua jenis manusia ini berasal dari darah yang satu dan keturunan yang satu, walaupun akhirnya mereka berdiam di lingkungan yang berbeda, dengan ilmu pengetahuan dan budaya yang berbeda pula. Jika manusia itu terdidik dengan baik, ia dapat mencapai martabat yang setinggi-tingginya sesuai dengan kadar pendidikannya. Dan tiada satu pun kelompok masyarakat yang tak mampu mengadakan perbaikan dan peningkatan diri, sesuai dengan batas-batas situasi dari kondisi yang melingkupinya. Ini di satu sisi. 

Sedang di sisi lain, bangsa Timur, yang digolongkan sebagai bangsa perusak, sesungguhnya merupakan sumber kebangkitan peradaban, kebudayaan, dan tempat turunnya semua agama langit. Semua itulah yang menjadi inspirasi bagi orang-orang Barat untuk maju seperti yang kita lihat sekarang. Tidak ada yang mengingkari hal itu kecuali orang yang sombong dan menutup mata terhadap sejarah. Tuduhan-tuduhan tidak berdasar seperti ini sesungguhnya merupakan buah dari ketertipuan dan keburukan perilaku mereka, yang tidak mungkin kebangkitan bisa bertumpu di atasnya, dan kemajuan peradaban bisa tegak di atas sendi-sendinya.  

Selama manusia masih ada yang memiliki perasaan seperti itu terhadap saudaranya yang lain, tidak mungkin bisa diwujudkan keamanan, kedamaian, dan ketenteraman sampai mereka mau kembali mengibarkan bendera ukhuwah dan bernaung di bawah naungannya yang teduh. Mereka tidak akan mendapatkan jalan lapang untuk mencapai hal itu, seperti yang mereka dapatkan di jalan Islam, di mana kitabnya memberikan pernyataan,  

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsabangsa supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa." (Al-Hujuraat: 13). Rasulullah saw. bersabda,

"Bukan termasuk golonganku orang yang menyeru kepada ashabiyyah (fanatisme golongan) dan bukan dari golonganku orang yang mati karena (membela) ashabiyyah." (HR. Imam Ahmad, dari Jubair bin Muthim ra.). Inilah sebabnya, dakwah Ikhwanul Muslimin dikatakan berkarakter rabaniyah (berorientasi ketuhanan) sekaligus insaniyah (peduli terhadap aspek-aspek kemanusiaan). 

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul. Sungguh, telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh, kamu malah berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang (murtad), maka ia tidak akan dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS 3 Ali Imran : 144)  

Artinya Islam meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia.Jangkauan keuniversalan dalam risalah Islam ini diungkapkan oleh Hasan al-Banna: "Islam adalah risalah yang panjang terbentang sehingga meliputi semua abad sepanjang zaman, terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunia dan akhirat".  

Dan di dalam Risalah Ta'lim-nya, yang dimaksud dengan Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistem yang universal (komprehensif, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan kehidupan.Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan.Islam adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum, materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang murni dan ibadah yang benar sekaligus."   

Jadi itulah keistimewaan Islam yang pertama, yaitu : Islam adalah agama bagi semua ummat manusia.  Keistimewaan kedua yaitu : Islam adalah agama bagi semua jaman / waktu. Islam tetap berlaku bagi orang jaman dahulu hingga abad modern sekarang. Dari jaman onta sampai jaman mobil. Dari zaman gerobak sampai jaman pesawat terbang. Bahkan Islam akan tetap sesuai bagi ummat manusia seterusnya hingga akhir jaman. Keistimewaan ketiga : Islam adalah agama bagi semua tempat di dunia. Islam dapat diterima dari Arab Saudi sampai Afrika. Dari India sampai Jepang. Dari Indonesia sampai Australia. Dari Eropa sampai Amerika. Allah telah berfirman: "Dan tidaklah Aku utus engkau sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seru sekalian alam)." (QS 21 Al Anbiya : 107) 

Islam adalah rahmatan lil 'alamin. Rahmat bagi alam semesta. Bagi makhluk hidup dan juga alam sekitarnya, yaitu alam semesta. Rasulullah SAW pun diutus kepada semua ummat manusia. Kepada ummatnya hingga akhir jaman. Baik yang pernah bertemu dengan Rasul, maupun yang sama sekali tidak pernah bertemu dengan beliau. Sehingga di hari kiamat nanti, ummat yang bersama nabi Muhammad berjumlah paling besar dibandingkan ummat nabi-nabi lain sebelum nabi Muhammad diutus Allah.

Post a Comment for "HAROKAH KOMPREHENSIF (2)"